Senin, 07 Juni 2010

Terlambat Bicara Bisa Jadi Gangguan Pertumbuhan

Orangtua sebaiknya bersikap waspada apabila mendapati anaknya sejak lahir hingga usia sekitar dua tahun belum bisa berbicara dan hanya mampu mengucapkan beberapa kata. Bisa jadi hal tersebut merupakan indikasi awal adanya keterlambatan bicara pada anak yang merupakan satu dari sekian banyak masalah pada anak. Gejala keterlambatan ini perlu ditangani secara serius jika diikuti dengan gangguan komunikasi dan keterbelakangan lainnya.

Pada anak yang tumbuh normal, kemampuan bicara sebenarnya mulai timbul sejak lahir. Ditunjukkan dengan ocehan anak yang menirukan ucapan orang-orang di sekitarnya. Seiring bertambahnya usia, anak mulai mengalami perbaikan bunyi dan pengucapan dalam berkomunikasi dengan orang lain. Sementara gangguan keterlambatan bicara pada anak merupakan gangguan psikis, mental atau faktor lainnya yang harus mendapat perhatian khusus dari orangtua. Pasalnya, fenomena ini menghambat perkembangan mental dan pertumbuhan fisik sampai dewasa kelak.

Menurut Drs Suripto SSpTh, terapis wicara Rumah Sakit Dr Oen Surakarta, gangguan bicara adalah ketidakmampuan atau kesulitan seorang anak untuk memproduksi suara yang spesifik untuk berbicara atau adanya gangguan dalam kualitas suara. Hal ini bisa berupa gangguan pada artikulasi (pengucapan), gangguan pada fonasi (suara yang dihasilkan), gangguan irama kelancaran bicara, atau gangguan tekanan suara (pitch).

Sebagai contoh, gangguan artikulasi dapat berupa penggantian satu suara dengan suara lain atau bahkan menjadi suara lain sama sekali. Misalnya “mobil” jadi “obin”, atau “pelangi” jadi “telangi”, dan sebagainya. “Banyak hal yang menyebabkan anak mengalami keterlambatan bicara, salah satunya adalah faktor lingkungan di sekitar anak,” jelasnya.

Ajak Anak Berbicara

Dalam beberapa kajian menemukan bahwa rata-rata anak yang jarang menjalin komunikasi dengan orangtuanya apalagi dengan orang lain rentan mengalami hambatan bicara. Anak yang dipasung orangtuanya, mungkin karena rasa malu sebab cacat atau proteksi berlebihan orangtua juga berpengaruh pada keterbelakangan bicara anak. Maka sebisa mungkin orangtua untuk selalu mengajak anaknya berkomunikasi sebagai upaya untuk melatih kecakapan berbicara.

Suripto menambahkan, sebetulnya aspek bicara dan berbahasa merupakan salah satu aspek perkembangan seorang bayi dan anak yang dimulai sejak lahir. Kemampuan bayi untuk berkomunikasi dimulai dengan reaksinya terhadap bunyi-bunyian atau suara ibu bapaknya. Bahkan di usia dua bulan bayi sudah menunjukkan senyum pada semua orang yang berinteraksi dengannya.

“Ditinjau dari sisi medis, keterlambatan bicara pada anak termasuk patologis yang perlu penanganan khusus. Makin dini keterlambatan bicara terdeteksi, makin besar kemungkinan pemulihannya,” ujar Suripto. Pelayanan terapi wicara merupakan tindakan yang diperuntukkan bagi individu (anak maupun dewasa) yang mengalami gangguan komunikasi termasuk gangguan berbahasa bicara dan gangguan menelan.

Dikatakan Suripto, dalam menangani anak yang mengalami kesulitan bicara harus dilakukan berbagai macam pemeriksaan untuk mengetahui secara pasti penyebabnya. Seperti pemeriksaan untuk mengetahui modalitas yang dibutuhkan untuk terjadinya produksi suara yang baik, ataupun adanya hal-hal yang memungkinkan terganggunya produksi suara, yakni organ-organ mulut, hidung, bibir, gusi, lidah, langit-langit, pita suara, tenggorokan, paru-paru dan diafragma. Kelainan pada aspek ini dapat berupa celah bibir, celah gusi, celah langit-langit, lidah pendek, dan lain-lain.

Selain itu juga dilakukan pemeriksaan pendengaran, sebab anak dengan masalah pendengaran bisa terlihat sulit memahami dan memberi jawaban jika pertanyaan yang diajukan padanya tidak dilakukan berkali-kali. Selain itu anak juga menunjukkan kemampuan bicara yang tidak akurat, misalnya kehilangan suku kata awal atau suku kata akhir. Atau, anak tersebut menunjukkan seperti tidak nyambung saat dilakukan diskusi interaktif.

“Penyebab keterlambatan bicara sangat luas dan banyak, derajat gangguan tersebut ada yang ringan sampai dengan yang berat, mulai dari yang bisa membaik hingga yang sulit untuk membaik,” imbuhnya.

Keterampilan berkomunikasi merupakan keterampilan penting yang dibutuhkan dalam perkembangan anak, khususnya mempengaruhi perkembangan belajar dan perkembangan kognisinya.

Membaca, menulis, bahasa tubuh, mendengarkan dan berbicara, semuanya merupakan bentuk berbahasa. Karena seluruh gangguan komunikasi memiliki potensi untuk mengakibatkan anak terisolasi dari lingkungan sosial dan pendidikannya, maka sangat penting untuk melakukan intervensi dini.

sumber : http://www.harianjoglosemar.com/berita/terlambat-bicara-bisa-jadi-gangguan-pertumbuhan-13557.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar